Tidak ada Penonton


Tidak ada penonton didalam gereja Tuhan. Semua adalah pemain. Setiap Minggu kita duduk dibangku gereja, kita menyanyikan lagu pujian, kita mendengarkan kotbah yang diberitakan, dan kita pulang, demikian kita ulangi lagi minggu depan. Seakan kita adalah penonton, dan mereka menyebut kita jemaat biasa, mereka memanggil kita anggota gereja. Kita hanya datang dan mendengarkan, lalu pulang. Memang tidak salah dengan sebutan jemaat atau anggota, tetapi kita harus menyadari bahwa kita bukan penonton di gedung gereja seperti sedang menonton konser. Kita semua, seperti yang dikatakan Firman Tuhan, mempuyai bagian peran masing-masing.

"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih". (Efesus 4:16)

Setiap bagian dari tubuh Kristus, yaitu jemaat Allah, mempunyai tugasnya masing-masing. Tubuh Kristus terbentuk oleh pelayanan semua bagian dari tubuh tersebut, bukan hanya pelayanan dari pedeta, deaken atau penatua, tetapi semua orang yang menyebut dirinya jemaat Allah, adalah bagian dari tubuh Kristus yang mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Mereka adalah pelayan-pelayan Tuhan, mereka adalah pemain didalam gereja Tuhan, bukan penonton.

Banyak orang Kristen tidak menyadari hal ini, karena itu pertumbuhan gereja Tuhan menjadi lambat, sebab setiap bagian dari tubuh tidak berfungsi, dan kita menyebut diri kita hanya jemaat bisa atau hanya anggota gereja, bukan pelayan Tuhan.

"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi." (1 Korintus 12:27-31)

Didalam tubuh Kristus, setiap orang mempunyai bagiannya masing-masing, tidak semua menjadi rasul, tidak semua menjadi nabi, menjadi pengajar, tetapi setiap orang diperlengkapi oleh Allah pekerjaan baik yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari anggota tubuh yang berfungsi (Efesus 2:10). Jika kita membayangkan melayani itu hanya menjadi rasul, nabi, guru, gembala dan penginjil, maka kita tidak akan pernah sampai kepada kepenuhan tubuh Kristus. Kita seharusnya melayani dengan karunia-karunia yang telah diberikan Roh kepada kita secara khusus.

Karena itu, nasihat Firman Tuhan, "berusahalah untuk mengetahui karunia apa yang diberikan kepada kita", berusahalah untuk tetap tinggal didalamnya, maka Allah akan menyempurnakan pelayanan dari setiap bagian tubuh Kristus. Jangan membayangkan untuk menjadi nabi, guru, rasul, pengijil atau gembala, tetapi mari kita melihat apa karunia kita (Roma 12:3-4).

"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. . . ." (Roma 12:4-8). Bacalah seluruh pasal 12.

Tiap orang dilengkapi Tuhan dengan karunia yang berlainan, karena itu carilah tahu apa karunia utama anda, dan layani masing-masing anggota tubuh Kristus dengan karunia tersebut, baik menasihati, melayani, memperhatikan, membimbing, mengajar, memberi dan lain-lain. Setiap jemaat mengambil peran masing-masing didalam tubuh, mereka semua adalah pemain, bukan penonton didalam gereja. Pantaskah kita berdiam diri, menjadi penonton didalam gereja? Hanya merasa cukup datang dan mendengar setiap minggunya. Kita tentu tidak pantas disebut anggota tubuh Kristus, sebab kita adalah bagian tubuh yang mati dan tidak berfungsi.

Mulai hari ini, mari kita terlibat didalam pelayanan dengan bersungguh-sungguh, bukan untuk menjadi pekerja gereja, bukan untuk menjadi pendeta, penatua atau deaken, atau jabatan-jabatan lainnya dalam organisasi gerja, tetapi melalui karunia yang kita terima, masing-masing kita melayani sesama anggota tubuh Kristus. Bukankah Galatia 6:2 berkata, "Bertolong-tolongan lah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." Kita melayani Allah, adalah melayani manusia, melayani mereka orang-orang beriman, saudara-saudara kita didalam Kristus. Bukan hanya menjadi song leader, menjadi singer, pemain musik, petugas usher atau pengkotbah yang melayani di gereja, tetapi setiap hari tugas anggota tubuh Kristus adalah melayani satu sama lain, didalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya pada saat jam kebaktian.

Ingatlah kata Tuhan Yesus dalam Matius 25:31-46, bukankah saat itu mereka berkata, "Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:37-40).

Melayani Allah adalah melayani saudara seiman, mereka yang disebut sebagai saudara-Ku oleh Tuhan Yesus Kristus. Berikan mereka minum, maka upahmu tidak akan hilang di Kerajaan Surga (Markus 9:41).

Mari kita sebagai bagian dari tubuh Kristus, mengambil peran kita masing-masing dan berfungsi selayaknya anggota tubuh yang hidup. Layanilah saudara seiman dengan karunia yang telah diberikan Roh kepada kita, dan mari kita saling mengasihi dan tolong menolong.
Read On 0 komentar

Jangan Berprasangka Terlalu Cepat

Ketika anda memandang sebuah persoalan, tanggalkan prasangka-prasangka negatif. Prasangkan itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan, seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yang tampak di hadapan anda diterima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.

Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda, bukanlah kaca mata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata anda, bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian halnya pula dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati anda sehingga anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi.

Sumber : motivasi_net@yahoogroup.com

Read On 0 komentar

Say No To Critic

Semua orang bodoh bisa mengkritik, mencerca, dan mengeluh, dan hampir semua orang bodoh melakukannya. Namun perlu karakter dan kontrol diri untuk mengerti dan memberi maaf.

Bob Hoover, seorang pilot penguji terkenal yang sering tampil dalam pertunjukan udara, kembali pulang ke rumahnya di Los Angeles dari sebuah pertunjukan udara di San Diego. Seperti yang dijelaskan dalam majalah Flight Operations, pada ketinggian tiga ratus kaki di udara, kedua mesinnya mendadak berhenti. Dengan manuver yang sangat terampil, dia berhasil mendaratkan pesawatnya dengan selamat, namun pesawat itu rusak parah meski tak seorangpun yang cedera.

Tindakan Hoover yang pertama setelah pendaran darurat itu adalah memeriksa bahan bakar pesawat. Persis seperti yang dia curigai, pesawat baling-baling Perang Dunia II yang telah diterbangkannya itu ternyata diberi bahan bakar untuk jet bukannya bensin.

Begitu kembali ke bandara, dia minta bertemua dengan mekanik yang telah merawat pesawatnya. Lelaki muda itu sakit karena rasa takut akan kesalahannya. Air mata bercucuran mengalir di wajahnya begitu Hoover datang mendekat. Dia baru saja hampir menyebabkan sebuah pesawat yang sangat mahal hancur dan nyaris menyebabkan tiga nyawa melayang.

Anda bisa membayangkan kemarahan Hoover. Setiap orang tentunya berharap caci maki yang keluar dari mulut pilot tersebut ini atas kecerobohan seorang mekanik. Tetapi Hoover tidak memarahi mekanik itu, bahkan tidak mengkritiknya. Sebaliknya, dia memeluk bahu sang mekanik dan berkata," Untuk menunjukkan pada Anda bahwa saya yakin Anda tidak akan pernah melakukannya lagi, saya ingin Anda merawat F-51 saya besok".

Sebagai ganti dari mencerca orang, mari kita coba mengerti mereka. Mari kita berusaha mengerti mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Hal itu jauh lebih bermanfaat dan menarik minat daripada kritik ; dan melahirkan simpati, toleransi dan kebaikan hati.

Seperti yang dikatakan Dr. Johnson :"Tuhan sendiri tidak menghakimi orang hingga tiba pada akhir hari-harinya".

Mengapa saya dan Anda harus melakukannya ?

Sumber : How To Win Friends & Influence Peope - Dale Carnegie

Read On 0 komentar

Tuhan Besertaku

Diane, seorang gadis yang hidup di sebuah desa berusia 17 tahun. Suatu ketika ia ada kegiatan di sekolah yang mengharuskannya pulang sampai sore. Semua teman-temannya sudah pulang dan ia sendirian. Terpaksa ia harus pulang dengan berjalan kaki ke rumahnya. Malam itu ia memilih tidak naik bus karena ia ingin menikmati angin malam.

Tepat pertigaan lembah sebelum rumahnya berada, di sebuah tempat yang gelap, ia melihat di dalam kegelapan di ujung jalan sosok seorang pria. Tiba-tiba saja ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dan firasat buruk. Ia pun berhenti di bawah pohon ek dan kemudian berdoa.

"Tuhan, sertai hambaMu dalam perjalanan pulang supaya bisa tiba di rumah dengan selamat. Amin."

Dan segera ia selesai berdoa, ia tiba-tiba saja merasa nyaman dan keberaniannya muncul. Ia pun berjalan ke dalam kegelapan malam dan melewati pria itu dan kemudian tiba di rumah dengan selamat.

Keesokan harinya, ia membaca headline koran pagi itu yang berisikan bahwa seorang gadis diperkosa di tempat pria itu tepat beberapa menit setelah Diane melintasi daerah itu. Diane merasa sangat lega. Ia bisa saja yang menjadi korban pemerkosaan itu. Tetapi ia luput. Dan ia langsung berlutut mengucap syukur kepada Tuhan karena penyertaanNya.

Diane berpikir ia bisa menolong wanita korban itu, dan langsung menuju kantor polisi dan memberikan kesaksian. Ia langsung memberikan ciri-ciri pria "remang-remang" itu dan tak berapa lama, pemerkosa itu berhasil diciduk polisi. Setelah beberapa investigasi dan interogasi, akhirnya pria itu mengakui kalau ia lah pelakunya.

Saat ditanya, bisa saja Diane yang jadi korbannya mengapa ia tidak "berani" memperkosa Diane (padahal saat itu Diane sedang sendirian), pelaku itu menjawab, "Saya tak berani karena cewek itu berjalan dengan dua orang tinggi besar berpakaian putih-putih di kiri kanannya."

Sobat JINS, percayakah Anda kalau Anda dekat dengan Allah, Ia akan meluputkan kita dari hal-hal musibah dan maut. Ketika kita mengandalkanNya dalam segala hal, Ia akan mengirimkan malaikat-malaikatNya untuk menjagai kita. Ketika kita bersandar padaNya, kita akan selamat sampai tujuan.

Sudahkah Saudara menyerahkan kekuatiranmu dan hidupmu pada Tuhan hari ini?
Read On 0 komentar

Menemukan Tuhan dalam Hidupku

Yesus rupanya sungguh-sungguh Tuhan dan penyelamat; Dialah sumber kebahagiaan, damai dan sukacita. Sungguh Yesus betul-betul hidup dan Dia adalah Allah sekaligus Tuhan kita. Itulah awal pengakuan saya, ketika menemukan sosok Yesus sebagai Tuhan dalam hidup saya, yang telah saya tinggalkan dan akhirnya Dia sendiri melepaskan saya dari turunan kuasa kegelapan dari orang tua dan membawa saya mengenal Dia sebagai Tuhan dan penyelamatku.

Keluarga kami mempunyai dua kepercayaan yang berbeda, ibu saya Katolik dan papa bukan Katolik. Papa dan ibu menjalankan iman kepercayaannya masing-masing. Dalam keluarga kami, sudah sejak awal ada perjanjian, apabila yang lahir laki-laki harus mengikuti kepercayaan papa, apabila wanita harus ikut ibu, sehingga saya dari kecil dibabtis secara Katolik, demikian juga adik saya yang perempuan. Keluarga kami yang moderat itu diberi kebebasan kalau sudah dewasa, dengan perjanjian walaupun saya sejak kecil Katolik, tetapi kalau saya sudah dewasa saya berhak menentukan jalan hidup masing-masing termasuk agama apa yang dipilih.

Dalam perjalan waktu, dengan segala liku-liku hidup, karena saya tidak tahu banyak agama Katolik yang sejak kecil saya dibabtis dan saya imani, pada waktu saya berumur 19 tahun saya masuk agama non Kristen. Kurang lebih tujuh tahun saya beragama non Kristen. Walaupun saya dekat dengan Tuhan tetapi tidak menemukan sukacita, damai dan kebahagiaan di dalam agama yang saya anut itu. Dalam hati saya menginginkan damai dan kebahagian sehingga saya akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan satu kelompok meditasi di Jakarta, tetapi saya tidak menemukan kebahagian dan malahan menemukan dan mengalami kekecewaan. Saya menjadi putus asa karena ternyata yang selama ini tanpa saya sadari kuasa kegelapan juga berkerja dalam diri saya.

Namun, Tuhan tidak membiarkan saya. Dia menuntun saya ke suatu tempat, di mana banyak terjadi pertobatan dan penyembuhan, yaitu Lembah Karmel. Di sini saya diperkenalkan kembali dengan seorang Kekasihku yang telah lama menunggu dan menanti saya setelah saya tinggalkan beberapa tahun. Dia adalah Tuhan Yesus. Setelah mengenal Yesus yang saya temukan, Dia menyembuhkan dan membebaskan saya, dan yang saya rasakan adalah sukacita, damai, dan kebahagiaan yang sungguh luar biasa, yang belum pernah saya alami selama hidupku. Hal itu tidak hanya saya temukan dalam doa, tetapi dalam keseharian saya, Dia selalu menyertai saya.


Memang selama masa remaja dan dewasa, saya selalu memakai pikiran dan logika. Banyak membaca buku dan bahkan saya juga ikut perkumpulan meditasi yang umum. Saya berpikir bila saya meditasi, saya bisa merasakan dekat dengan Tuhan dalam keheningan batin. Akan tetapi, selama saya ikut meditasi itu selalu saja ada keraguan, ketakutan, dan kecemasan. Dan masalah selalu datang bertubi-tubi terutama masalah jodoh dan juga masalah dalam keluarga. Semua permasalahan itu membuat saya frustasi, sampai saya merasa apa gunanya saya meneruskan hidup ini. Walaupun saya hidup, saya tidak akan merasakan hidup bahagia dan hidup damai, karena yang saya alami hanyalah susah, menderita dan segala macam beban batin lainnya.

Suatu saat paman saya memperkenalkan Lembah Karmel. Dia sebenarnya mengajak ibu, tetapi akhirnya mengajak saya pula untuk menemani ibu. Awalnya saya malas, tetapi saya ikut-ikutan saja, karena agama saya lain dan tidak percaya lagi kepada Yesus. Saya melihat Yesus itu hanya tokoh biasa sama seperti tokoh agama lainnya. Saya selalu mengunakan logika dan pikiran. Saya tahu Yesus itu adalah manusia yang istimewa seperti nabi-nabi yang lain. Dia hanyalah utusan Tuhan dan bukan Tuhan, itulah persepsi pikiran awal saya tentang Yesus yang sudah saya tolak dan tinggalkan.

Suatu ketika, saya mengantar ibu saya lagi untuk retret di Lembah Karmel, karena ibu tidak mempunyai teman saya maka saya menemaninya. Waktu itu beban saya begitu banyak dan berat sekali, hati saya selalu gelisah, tidak tenang, cemas dan takut. Akhirnya saya pasrah karena tidak ada acara lain, dan mau pergi ke mana lagi. Saya hanya mendengar saja semua acara retret itu, walaupun hati dan batin tidak tenang saat itu.

Entah bagaimana Tuhan mengubah hati saya, rasanya ada dorongan yang kuat untuk ikut terus acara retret itu. Suatu saat saya bertanya kepada seorang frater. Selama ikut Doa Yesus dan Adorasi saya selalu mengalami hal-hal di luar nalar dan kemampuan saya, seperti ada getaran yang kuat di dalam tubuh saya, dan ada yang menolak dari belakang kuat sekali. Saya begitu tersentuh hingga menangis karena dosa-dosa saya, dan merasakan ketakutan yang hebat seperti ada yang mengejar-ngejar saya. Kadang saya mendengar koor yang lembut dan indah pada waktu doa Yesus, namun hanya saya sendiri yang mendengar, karena saya tanya-tanya dengan yang lain mereka tidak mendengar apa-apa. Semuanya membuat saya bigung, apa yang terjadi pada saya? Ada apa dengan saya ini?


Saya akhirnya konseling dengan seorang frater, dan saya katakan dengan frater itu bahwa saya sudah menyangkal Yesus, dan saya tidak percaya bahwa Yesus itu Tuhan. Selama ini saya menganggap Dia hanya utusan Tuhan dan Tuhan berkarya melalui Dia. Ya saya akui itu, tetapi Dia bukan Tuhan, bagaimana mungkin manusia mengakui diri-Nya Tuhan. Betapa sombongnya saya saat itu sampai berpikir demikian terhadap Yesus!

Frater itu hanya mengatakan, sudah engkau ikut saja semua acara retret ini. Akhirnya baru hati saya terbuka setelah pencurahan Roh Kudus dan saya jatuh. Dalam retret itu saya mengalami kedamaian dan ketenangan yang tidak pernah saya temukan sebelumnya.

Setelah retret itu saya mencoba terus datang ke Lembah Karmel. Setelah sekian kali saya meraskan bahwa kebingungan yang saya alami itu hilang dan saya merasakan serta menemukan damai dan sukacita serta beban saya hilang, akhirnya saya minta ampun kepada Tuhan dan mengakui dengan segenap hati saya bahwa Yesus itu sungguh-sungguh Tuhan. Dia adalah Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan saya dan umat manusia. Akhirnya saya kembali mengakui Yesus sebagai Tuhan dan penyelamatku, saya sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada iman Katolik yang dulu saya tinggalkan.

Namun, ketenangan tidak lenyap begitu saja. Suatu ketika saya bertemu dengan seorang bapak yang juga mengenal keluarga saya. Bapak ini mengatakan bahwa ketidaktenangan yang saya alami, mungkin ada kaitannya dengan leluhur, sebab ayah saya banyak mempunyai keris-keris pusaka. Bapak tadi mengatakan supaya saya minta doa pembebasan dan barang-barang milik ayah tadi juga supaya di doakan.

Saya datang kepada seorang frater di Lembah karmel untuk doa pembebasan. Sebelumnya saya ragu-ragu mau pembebasan apa, karena selama hidup saya tidak pernah belajar ilmu apa-apa. Cuma hanya ayah saya saja yang memiliki barang-barang pusaka, dan bukan saya. Ketika didoakan saya hanya pasrah saja, ternyata ketika saya didoakan terjadi manisfestasi. Waktu didoakan saya teriak-teriak dan mau lari, menjerit-jerit sampai muntah, sampai saya tidak kuat. Akhirnya saya tidak kuat dan lemas. Setelah saya sadar, saya kaget dan malu sendiri, karena kuasa-kuasa gelap itu ada dalam diri saya dan bisa menurun kepada saya.


Setelah doa pembebasan pertama saya merasa sudah sedikit tenang. Melihat ada tanda-tanda itu, akhirnya saya putuskan tiap Minggu datang ke Lembah Karmel untuk minta didoakan, sebab setelah doa pembebasan pertama itu, saya dihantui oleh mimpi buruk terus menerus, sepertinya saya dikejar-kejar oleh sesuatu, dan saya dalam kesehariannya seperti orang linglung. Waktu itu saya hampir menyerah, karena sebelum doa pembebasan saya tenang-tenang saja tidak ada masalah, tetapi habis didoakan pembebasan mengapa jadi linglung? Rasanya saya tidak kuat. Akan tetapi, frater yang mendoakan saya mengatakan, “Kamu jangan menyerah, kamu harus lawan dengan doa-doa dan jangan patah semangat, kami di sini akan bantu kamu dalam doa.”

Puji Tuhan, ketika saya ikut Retret Penyembuhan Batin, dalam doa Adorasi, ada nubuat yang mengatakan, “Ada seorang yang dipatahkan dan dibebaskan dari kutuk keturunan.” Ketika nubuat itu diucapkan, seluruh tubuh saya panas sekali dan saya percaya saat itu kuasa-kuasa gelap dalam diriku telah dipatahkan. Puji Tuhan, sekarang saya hidup dalam sukacita setelah mengalami pembebasan dari semua kuasa gelap itu. Mimpi-mimpi buruk yang sering terjadi, menjadi hilang.

Kebahagian, sukacita dan damai, itu yang saya temukan setelah mengenal Yesus. Banyak hal yang berubah dalam diri saya, dalam sikap saya, dalam cara berpikir saya dan beban saya terasa terangkat. Bagi saya itu sangat luar biasa.

Saya dulu sempat berpikir mau menghakiri hidup saya dengan bunuh diri. Sekarang setelah mengenal Yesus, saya berbalik arah dan bersyukur bisa kembali ke pangkuan-Nya. Persis seperti perumpamaan anak yang hilang, sayalah anak yang hilang itu. Saya benar-benar bersyukur kepada Tuhan, dan rasanya saya ingin mengabdikan hidup saya kepada Tuhan. Saya mohon selalu pada Tuhan apa rencana dan kehendak-Nya bagi saya selanjutnya.

Karunia terbesar yang saya rasakan adalah bahwa Yesus mau menerima saya kembali sebagai anak-Nya, yang berdosa ini, dan Dia mengampuni serta membebaskan saya. Dia juga memberikan damai, sukacita, dan kebahagiaan yang sangat luar biasa. Semua itu berdampak besar sekali dalam kehidupan saya. Saya benar-benar jatuh cinta kepada Tuhan Yesus. Saya selalu mohon kepada Tuhan supaya saya mampu untuk mengasihi Dia dalam hidup saya dan mencintai Dia di atas segala-galanya.


Selain Tuhan melepaskan saya dari kuasa kegelapan, Tuhan juga menyembuhkan luka-luka batin saya. Rupanya semuanya itu saling berkaitan. Sebelum disembuhkan dari luka-luka batin, saya sering kuatir yang berlebihan, takut tidak diterima di suatu lingkungan atau sesama. Saya takut ditolak oleh orang lain. Beberapa kali pacaran, saya ditolak oleh keluarga mereka. Rupanya itu merupakan akibat dari luka batin saya. Ketika ibu mengandung saya, ia tidak menginginkan saya lahir. Ibu sudah mau mengugurkan dengan obat jamu, karena belum siap untuk punya anak. Selain itu, ia tidak diterima di keluarga papa yang beda agama, itulah alasan ibu saya. Saya mengerti keputusan itu, tetapi Tuhan menginginkan saya lahir. Peristiwa ini memberikan dampak bagi diri saya secara mental. Dalam Retret Penyembuhan Batin akhirnya saya disembuhkan pada saat pembasuhan kaki, saya memaafkan ibu. Dan saya bersyukur atas semuanya itu. Rasa marah dan benci yang dulu sering terjadi terhadap ibu, melalui penyembuhan itu, hilang sama sekali. Ada rekonseliasi dengan ibu dan saya bisa menerima ibu apa adanya dan mengasihi dia apa adanya.

Sekali lagi saya bersyukur kepada Tuhan atas sukacita, damai, dan kebahagiaan yang saya alami setelah menemukan Tuhan Yesus di Lembah Karmel, sebab segala beban dan luka batin telah diangkat dan dilepaskan oleh-Nya. Ini bagi saya suatu karunia yang tidak bisa diganti dengan apapun juga, Tuhan itu sungguh-sungguh sayang dan sangat mengasihi saya.

Sekarang saya aktif melayani di Jakarta, khususnya dalam sekolah Evangelisasi. Saya rasa inilah rahmat Tuhan yang saya terima. Saya harus membalas kebaikan Tuhan itu dengan apa yang ada pada diri saya, dengan segala kemampuan dan talenta saya.


copy from : CARMEL OF ST. ELIJAHOnline

Read On 0 komentar

CERPEN : LOVE VERSUS FAMILY

I open my diary, and i begin writing again, and almost the story in my diary is about my relation with Bayu, my boyfriend who has closed with me for 2 years.My story with Bayu begins on Oktober.I know him from my friend.He is a son of my headmistrees in my school.When the first sight i saw him, i feel that i resfect him.Closing i like him , but I realized that he is younger than me.So I sent away the feeling.Two months later, her mother askes me to giving hin some exercise about English, because he will follow police test.So after that i always meet him.In that meeting, I fell that he has a same feeling to me.He cares to me.Until on November he askes me tobe his girlfriend.Absolutely I agree because I love him from the first i saw him.I enjoy with the relation, i feel that i am the happinest lady in the world, until he gets the job be a police I feel the different of him.I never find the careness of him again and the worst is he gets affair with another girl beside me.Unfortunately, his mother who always support my relation with him was died on april so nobody support me again refers his father and his sister who never accept me be a part in their family.So whe i told about bayu's affair they dont give me any suggestion.I told the problem to luki, bayu's friend.He gives suggestion to give him chance.and finally i give it though my heart is hurt and relly hard to forgetting all his affair.I do the relation again but my trustness is dissapear.I askes inn my heart.Is it love? i dont knowin next part in my relation, someday bayu told to me that his sister told him to thinking again to continue our relation.She told that i stil childish and i have different characteristic with him.And something that make me sad that his sister told that i have a bad attitude.I can stay in his home without a sakral relation like wife and husband.Even they know that i ever stay there because i look after their mom when she was sick for a long time.And I stay there because their mother askes me to accompanying always because she can share all the problem with me.Then i ask in my buttom in my heart, why do they talk about this now, not in that time that i am caring their mom.I am really upset.My heart is hurt again not only because him but because his family too.....sO I THINK THAT How big my love to him not enough tobe a tool of make real my drem to make a family with him.Though I find something better in his attitude to me nowadays, i find his love again, but i feel it is still less to keep this relation, because i belive something that when we get married with someone we married not only with our couple but we married with his family too.And know i find that his family dont love me, so this is be reason to me to leaved him because i dont want feeling be a small things again and be a useless people in their eyes.So when people says that love can loose everything, i dont think so.......
Read On 0 komentar

CERPEN : LOVE VERSUS FAMILY

I open my diary, and i begin writing again, and almost the story in my diary is about my relation with Bayu, my boyfriend who has closed with me for 2 years.My story with Bayu begins on Oktober.I know him from my friend.He is a son of my headmistrees in my school.When the first sight i saw him, i feel that i resfect him.Closing i like him , but I realized that he is younger than me.So I sent away the feeling.Two months later, her mother askes me to giving hin some exercise about English, because he will follow police test.So after that i always meet him.In that meeting, I fell that he has a same feeling to me.He cares to me.Until on November he askes me tobe his girlfriend.Absolutely I agree because I love him from the first i saw him.I enjoy with the relation, i feel that i am the happinest lady in the world, until he gets the job be a police I feel the different of him.I never find the careness of him again and the worst is he gets affair with another girl beside me.Unfortunately, his mother who always support my relation with him was died on april so nobody support me again refers his father and his sister who never accept me be a part in their family.So whe i told about bayu's affair they dont give me any suggestion.I told the problem to luki, bayu's friend.He gives suggestion to give him chance.and finally i give it though my heart is hurt and relly hard to forgetting all his affair.I do the relation again but my trustness is dissapear.I askes inn my heart.Is it love? i dont knowin next part in my relation, someday bayu told to me that his sister told him to thinking again to continue our relation.She told that i stil childish and i have different characteristic with him.And something that make me sad that his sister told that i have a bad attitude.I can stay in his home without a sakral relation like wife and husband.Even they know that i ever stay there because i look after their mom when she was sick for a long time.And I stay there because their mother askes me to accompanying always because she can share all the problem with me.Then i ask in my buttom in my heart, why do they talk about this now, not in that time that i am caring their mom.I am really upset.My heart is hurt again not only because him but because his family too.....sO I THINK THAT How big my love to him not enough tobe a tool of make real my drem to make a family with him.Though I find something better in his attitude to me nowadays, i find his love again, but i feel it is still less to keep this relation, because i belive something that when we get married with someone we married not only with our couple but we married with his family too.And know i find that his family dont love me, so this is be reason to me to leaved him because i dont want feeling be a small things again and be a useless people in their eyes.So when people says that love can loose everything, i dont think so.......
Read On 0 komentar
 

About me | Author Contact | Powered By holy of christ | © Copyright  2008